BENTUK KARANGAN
DAN KELAZIMAN TATA PENULISAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Dr. H. Muktafi, M.Ag
Disusun Oleh:
Fatma Nur Faizah
(E77219042)
Lailatul khasanah (E77219043)
PRODI TASAWUF
DAN PSIKOTERAPI
FAKULTAS
USHULUDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, pemilik segala sesuatu
yang ada di jagad raya ini,
yang maha sempurna mengatur semua kehidupan. Karena berkat rahmat-Nya dapat diselesaikan makalah ini. Tidak terlupakan juga salawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berjudul Karangan dan Kelaziman
Tata Cara Penulisan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
kedua orangtua yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan doa dan dukungan
yang besar kepada penulis. Tidak lupa juga kepada Bapak Dosen Dr. H. Muktafi,
M.Ag, yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis. Tidak lupa pula
kepada teman dan sahabat yang telah memberikan sebagian pengetahuan kepada penulis.
Penulis sebagai insani mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah yang telah penulis buat. Karena, tanpa adanya kritik dan saran dari para pembaca mungkin tidak akan ada kemajuan dari penulis.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi amal saleh bagi
kami semua.
Surabaya, 14 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
C. Kelaziman Dalam Tata
Cara Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan
aktivitas berpikir. Keduanya saling melengkapi. Menulis memerlukan kerja otak,
kesabaran pikiran, kehalusan perasan, kemauan yang keras. Menulis dan berpikir merupakan
dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Dengan kata
lain, tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan
menulis, penulis dapat mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir,
penulis dapat meningkatkan kemampuanya dalam menulis.
Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Disamping dituntut
kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspec terkait lainnya, misalnya
penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan motivasi yang kuat.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan
dasar dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan
pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi.
Karangan
adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima
jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
B.
Rumusan Masalah
1)
Apa pengertian
dari karangan?
2)
Apa saja
bentuk-bentuk karangan?
3)
Bagaimana
kelaziman tata cara penulisan karangan?
C.
Tujuan Penulisan
1)
Untuk
mengetahui tentang pengertian karangan.
2)
Untuk
mengetahui tentang bentuk-bentuk karangan.
3)
Untuk
mengetahui tentang kelaziman tata cara penulisa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Karangan
Karangan adalah sebuah karya tulis untuk mengutarakan gagasan atau
ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Penulis haruslah memiliki bayangan apa
yang akan dituangkannya dalam tulisan. Masing- masing bentuk karangan itu memiliki
karakteristik atau ciri-ciri yang satu sama lain berbeda-beda. Namun demikian,
berbagai bentuk karangan itu dapat kita klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu
karangan ilmiah dan karangan non ilmiah.
B.
Bentuk Karangan
1.
Karangan
berdasarkan cara penyajianya ada 4 macam yaitu:
a)
Eksposisi
Eksposisi adalah hasil dari sebuah karangan yang bertujuan untuk memberikan
informasi, penjelasan, keterangan, atau pemahaman termasuk golongan pemaparan.
Ciri-ciri
karangan eksposisi:
1)
Menyajikan
atau menyampaikan sebuah informasi kepada pembaca.
2)
Informasi
yang disajikan bersifat fakta atau benar-benar terjadi.
3)
Tidak
berusaha mempengaruhi pembaca.
4)
Menjelaskan
sebuah proses atau analisa suatu proses.
b)
Persuasi
atau argumentasi
Argumentasi adalah hasil dari sebuah karangan yang bertujuan untuk meyakinkan
pembaca, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk pihak lain
agar pendapat pribadi diterima, termasuk golongan perbahasaan.
Ciri-ciri
karangan argumentasi:
1)
Terdapat
pendapat-pendapat penulis mengenai suatu topic yang sedang dibahas
2)
Pendapat-pendapat
tersebut dilengkapi dengan pembuktian-pembuktian yang berupa fakta, data,
contoh, maupun grafik.
3)
Bertujuan
untuk meyakinkan pembaca dengan menggunakan logika dan penalaran sebagai landasan
berfikirnya
4)
Pengarang
menghindari keterlibatan emosi dalam menyampaikan pendapatnya.
c)
Narasi
Narasi adalah hasil dari sebuah karangan yang sifatnya bercerita,
baik berdasarkan pengamatan, maupun perekaan tergolong kategori pengisahan. Narasi
biasanya berupa rangkaian peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang
disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan logis. Pada karangan
narasi terdapat tahapan tahapan peristiwa yang jelas, dimulai dari perkenalan,
timbul masalah, konflik, penyelesaian dan penutup.
1)
Menyajikan
suatu cerita yang berupa berita, peristiwa, pengalaman yang menarik kepada pembaca
2)
Cerita-cerita
tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang jelas
3)
Ada
konflik dan tokoh yang menjadi inti dari sebuah karangan
4)
Memiliki
setting yang disampaikan dengan jelas
5)
Bertujuan
untuk menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang disampaikan
d)
Deskripsi
atau perian
Deskripsi adalah hasil dari sebuah penulisan yang menggambarkan bentuk,
rupa, sifat, rasa, atau corak objek pengamatan termasuk golongan pemerian. Deskripsi
menggambarkan suatu objek maupun benda kepada pembaca seolah-olah pembaca merasakan,
melihat atau mengalami sendiri topik di dalam tulisan.
Ciri-ciri
karangan deskripsi:
1)
Menggambarkan
suatu objek dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca.
2)
Melibatkan
observasi panca indra.
3)
Metode
penulisan menggunakan cara objektif, subjektif atau kesan pribadi penulis terhadap
suatu objek.
2.
Karangan
berdasarkan bentuknya ada 3 macam yaitu:
a)
Puisi
Puisi adalah karangan yang mengutamakan keindahan bentuk dan bunyi serta
kepadatan makna, puisi pada umumnya berbentuk monolog
b)
Drama
Drama adalah karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.
c)
Prosa
Prosa adalah jenis karangan yang disusun secara bebas dan terperinci.
Bentuknya merupakan percangkokan monolog dengan dialog, prosa terbagi dalam 2
macam:
1)
Fiksi,
adalah karangan yang disusun dalam bentuk alur yang menekankan aturan sistematika
perceritaan, contohnya: novel dan cerpen
2)
Non
fiksi, adalah karangan yang menekankan aturan sistematika ilmiah, dan aturan-aturan
kelogisan, contohnya: esay, laporan penelitian, dan biografi.
C.
Kelaziman Dalam
Tata Cara Penulisan
Dalam sebuah penulisan itu mengandung ejaan. Ejaan ialah tata cara penulisan
menurut ukuran yang baku. Sehingga dalam sebuah penulisan harus sesuai dengan
EYD sebagai rujukan system menulis kita. Masalah yang sering muncul dalam ejaan
adalah sebagai berikut:
1.
Penulisan
preposisi “di”, “ke”, dan “dari”
Dalam penulisan preposisi penggunaan
kata “di”, “ke”, dan “dari itu penulisannya harus dipisah dari kata yang
mengikutinya. Pada praktiknya, sulit membedakan kapan kata itu harus dipisah atau
di sambung. Untuk mengetahui apakah partikel “di”, “ke”, dan “dari” adalah sebuah
afiks, kembalikan kata berafiks “di”, “ke”, dan “dari” kedalam bentuk kalimat aktif
dengan afiks, kembalikan kata berafiks “di”, “ke”, dan “dari” kedalam bentuk kalimat
aktif dengan afiks “me-“, khususnya bagi kata dengan afiks “di-”
2.
Penulisan
gabungan kata (kata majemuk)
Dalam kata majemuk ini dibagi menjadi
2 yaitu kata majemuk yang di tulis terpisah dan kata majemuk yang ditulis serangkai.
Kata majemuk yang ditulis terpisah itu seperti meja tulis, tanggung jawab sedangkan
kata majemuk yang ditulis serangkai itu seperti manakala, bilamana, daripada,
matahari. Namun, gabungan kata seperti ini akan berubah sesuai dengan imbuhannya
jika mendapat imbuhan di awal dan di akhir kata.
3.
Penulisan
singkatan dan akronim
Singkatan adalah bentuk yang
dipendekkan dan terdiri atas satu huruf atau lebih. Sedangkan akronim ialah singkatan
yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan
suku kata darideret kata yang diperlakukan sebagai kata.
4.
Penulisan
nama geografi
Dalam penulisan
nama geografi itu harus ditulis dengan serangkai pada huruf pertamanya, sedangkan kalau nama geografinya menggunakan arah
mata angin, maka penulisannya secara terpisah
5.
Penulisan
kata yang lazim
Kata yang lazim
yaitu kata yang dipakai keseharian oleh masyarakat, yakni kata yang resmi dan baik,
kata-kata tersebut bersifat kedaerahan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Karangan adalah sebuah karya tulis untuk mengutarakan
gagasan atau ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Penulis haruslah memiliki
bayangan apa yang akan dituangkannya dalam tulisan.
Karangan berdasarkan cara penyajianyaa ada
4 macam yaitu: eksposisi, persuasi atau argumentasi, narasi, deskripsi atau perian. Karangan berdasarkan bentuknya ada
3 macam yaitu: puisi, drama, prosa.
Dalam sebuah penulisan itu mengandung ejaan. Ejaan ialah tata cara
penulisan menurut ukuran yang baku. Sehingga dalam sebuah penulisan harus
sesuai dengan EYD sebagai rujukan sistem menulis kita. Masalah yang sering muncul
dalam ejaan adalah sebagai berikut: penulisan preposisi “di”, “ke”, dan “dari”,
penulisan gabungan kata (kata majemuk), penulisan singkatan dan akronim,
penulisan nama geografi, penulisan kata
yang lazim.
DAFTAR PUSTAKA
Khaidir, “Penulisan Karangan” makalah khaidir di akses dari http://khaidirsyafruddin.com/2013/02/penulisan-karangan.html pada tanggal 14 oktober 2019 pukul 21:21
Prof. Dr. Achmad H. P, Dr.
Alek, M.pd. Bentuk Karangan Dan Kelaziman
Dalam Tata Penulisan. Bahasa Indonesia untukPerguruanTinggi. (Jakarta:
Erlangga, 2016)
Dr. Asep Abbas Abdullah, M.Pd. Bentuk Karangan TeknikPenulisanKaryaIlmiah. (Surabaya: UIN SunanAmpel Press) hlm
15